Banyak sekali permasalahan yang timbul karena adanya ketidakramahan, terutama pada diri sendiri. Menjadi sensitif dalam perbuatan dan lebih reaktif dalam menanggapi percakapan. Hal tersebut apakah memang wajar terjadi?
Mencoba untuk meraih kenyamanan, keinginan untuk bersantai pada diri sendiri, namun banyaknya masalah diluar diri, hal tersebut membuat kita terganggu dan ingin segera menyelesaikan permasalahannya.
Itu hal yang normal, Ketika kita bertemu dengan sesuatu yang mengganggu, sebut saja mahluk yang bernama masalah. Kita terkadang melepaskan keramahan dalam diri, sesuatu yang seharusnya menjadi pelindung dan “selimut” atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Kita semua memiliki energi dalam keramahan, bayangkan sebuah baterai handphone saja memiliki rentang persentasenya, dari 0 sampai 100%. Keramahan dalam diri pun begitu, turun naik seperti baterai. Kita akan menggunakan energi keramahan kita, dan pastinya itu akan terus berkurang, nah ini dia. Apa yang akan terjadi jika menyentuh 0 persen%?
Banyak hal yang terjadi, salah satunya adalah kita bersikap egois, tidak memikirkan perasaan maupun bentuk kehidupan orang lain dan benda disekitar, menyeramkan bukan? Tentu, lalu untuk menjaga baterai keramahan tersebut apa yang harus kita lakukan, ya, benar kita perlu melakukan yang namanya sadar diri saat ini kini disini, Bahasa lainnya adalah mindful.
Mindful akan membawa kita kepada keramahan disepanjang waktu, semakin sering kita berlatih menjaga minful, maka dapat dipastikan bahwa keramahan akan datang sepanjang waktu dan baterai dari energi ramah tersebut tetap stabil di angka 85-100%.
Jadi ramah itu merupakan hal baik yang kita lakukan kepada diri sendiri maupun lingkungan, hal baik itu dapat menyentuh perasaan bagi mahluk yang hidup. Jika kita ramah kepada diri sendiri kita akan merasakan kedamaian dan terhindar dari yang namanya overthingking, negatif thingking, ataupun keraguan untuk menjadi baik dan selalu dapat memaafkan serta memanfaatkan kesempatan yang kita lakukan untuk menjadi lebih indah.
Yuk menjadi lebih ramah, dan menciptakan banyak moment emas, seperti mengucapkan terima kasih kepada ibu ataupun istri atas masakan yang kita makan dipagi, siang, dan malam hari. Sangat menyenangkan dan menyentuh kasih sayang yang kita rasakan, tentu orang yang berhubungan merasakan hal yang sama. Karena, perasaan ramah itu memiliki sebuah gelombang kenyamanan.
Oleh: Faris Zain
Editor: Agus Salim, S.Ag