Pendidikan Dan Fenomena Tahu Bulat

Share This Post

Oleh : Agus Salim

Membicarakan masalah pendidikan tidak akan ada habisnya. Bukan karena banyaknya masalah dalam pendidikan kita hari ini, tapi karena pendidikan itu berlangsung sepanjang kehidupan manusia di dunia (long live education)

Banyak pendapat dari pakar terkait pendidikan, hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan itu merupakan perangkat penting kehidupan.
Diantara pendapat para pakar tentang pendidikan itu antara lain mereka mengatakan bahwa pendidikan adalah proses humanisasi (memanusiakan manusia)

Sejatinya manusia itu adalah makhluk spritual (mencintai kebaikan dan keabadian) namun lingkungan yang buruk dapat menjadikannya berubah bentuk jadi makhluk buruk : hina dan zholim. Disinilah letak urgensi pendidikan, ia bertugas menjaga fitrah manusia agar tetap
menjadi manusia, karena hari ini banyak manusia yang telah berubah wujud menjadi zombie.

Zombie adalah makhluk berbentuk manusia berperilaku seperti monster jahat yang setiap saat berbuat maksiat dan munkarat (destruktif dan arogan) seperti yang digambarkan dalam film.

Seperti dipaparkan diatas bahwa pendidikan itu berlangsung sepanjang hayat, maka proses pendidikan tidak boleh dilakukan secara instan : tergesa-gesa, digegas dan dipaksakan. Jika hal itu yang dilakukan maka pendidikan akan menghasilkan manusia-manusia robot, minim kreatifitas dan cenderung tidak mandiri.

Betapa banyak hari ini kita saksikan siswa yang minim inisiatif, kurang kreatif, tidak mandiri dan cenderung destruktif disebabkan proses pendidikan yang berlangsung cepat menekan pada hasil, tanpa mempertimbangkan keragaman potensi dan karakter, kecerdasan dan modalitas belajar siswa. Proses pendidikan semacam ini berlangsung monoton, kering dan “garing”. Tidak terjadi dialog pikiran dan bathin antara guru dengan murid.

Pada proses pendidikan model ini, guru hanya bertugas mentransfer menuangkan, menjejalkan bahkan mencekoki informasi yang tidak dibutuhkan bagi masa depan kehidupan para siswa.

Ali bin Abi Thalib, berpesan :

“Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka akan hidup berbeda zaman dengan mu”.

Pendidikan disamping menekan pada pewarisan nilai-nilai karakter kebijakan dan kearifan lokal dan universal juga memerlukan kebaruan dalam konteks, konten, metode, dan media.

Setidaknya, pendidikan itu membutuhkan 5M manusia(guru, siswa, orang tua dan masyarakat) materi (kurikulum dan bahan ajar), metode (cara penyampaian) media (material pendukung) dan meaningfull (kebermaknaan, kontektual dan spritual).

Melihat banyak unsur yang terlibat dalam proses pendidikan maka pendidikan itu tidak seperti proses pembuatan makanan ringan kekinian : tahu bulat, digoreng dadakan lima ratusan.

Proses pendidikan bukan proses pembuatan tahu bulat, ia membutuhkan kebulatan tekad dari orang tua, guru dan masyarakat untuk bersatu menjaga mutu proses dan tujuan pendidikan.

Proses pendidikan bukan proses pembuatan tahu bulat yang cepat panas, hangat lalu dingin, ia membutuhkan kehangatan hubungan emosional antara siswa, guru dan masyarakat yang harus dipertahankan sepanjang proses pendidikan berlangsung.

Proses pendidikan bukan proses pembuatan tahu bulat yang dihasilkan secara dadakan, ia harus dipersiapkan secara matang, terencana, terukur, terevaluasi dan membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Proses pendidikan itu bukan proses pembuatan tahu bulat yang bahan dan hasilnya murah dan murahan (lima ratusan).
Proses pendidikan itu “mahal”, baik secara investasi material terutama sosial.

Proses pendidikan bukanlah proses pembuatan tahu bulat yang hasilnya cepat, hangat, kering, garing dan rapuh.
Proses pendidikan bukan hanya menghasilkan peserta didik yang hangat tetapi kuat, bermanfaat dan bermartabat hebat bagi ummat sejagat (kemanusiaan).

Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia (humanisasi) bukan proses materialisasi, industrialisasi apalagi hewanisasi.
Pendidikan harus menghasil manusia- manusia yang berkembang baik bukan berkembang biak, kalau hanya berkembang biak namanya peternakan, bukan pendidikan.

Dibuka Pendaftaran Siswa Baru

Segera Hubungi kami karena Kuota Terbatas

More To Explore

Segera Daftarkan Ananda

Sekolah Fasilitator Minat Bakat Siswa

Gedung SMP SMA Baru
Open chat
Butuh Bantuan? Hub Kami!
Halo ayah, Bunda 👋
Ada yang bisa kami bantu?? Kami siap bantu terkait info pendaftaran siswa baru.