Share This Post

Oleh : Agus Salim

Hai kupu-kupu apa
kabarmu?, izinkan aku menemanimu bermain terbang kesana-kemari
Mencari bunga-bunga yang kembang hari ini

Hai kupu-kupu berwarna biru
Tolong jangan pergi dulu
Ceritakan kepadaku dimana rumahmu, apakah kamu punya ayah ibu yang sayang padamu.

Sejak 2 bulan lalu, setiap pagi siswa-siswi TKIT Misbaahussuduur Citayam mengamati ulat, kepompong dan kupu-kupu. Di sekolah ada pohon menteng yang daunnya disukai ulat. Dua bulan lalu mereka takut memegang ulat, tapi hari ini, alhamdulillah sebagian besar mereka berani menyentuhnya bermain dengan ulat dan membawanya pulang.

“Kenapa ulat-ulat tersebut kalian bawa pulang? ” , tanya saya kepada Naya, Nazifah, Nina dan Qirani”

“Kami ingin merawatnya hingga menjadi kupu-kupu”, jawab mereka.

“Serius, kalian mau merawatnya?, nanti kalau mati bagaimana?”, tanya saya meragukan niat mereka.

“Tenang Pak Salim, kami akan merawatnya dengan baik”, jawab Nazifah.

“Akan aku beri makan Pak Salim”, jawab Qirani

” Iya Pak Salim, kami akan memberinya daun”, jawab Naya.

“Kok dikasih daun”, tanya saya,.

Kan makanan ulat daun pak Salim” Jawab mereka serentak.

Ups!, iya ya…, Pak Salim pura lupa.

Dua pekan berlalu, tiba-tiba Nazifah datang ke sekolah dengan membawa berita gembira,

” Pak Salim… Pak Salim, kepompong yang kurawat sudah berubah menjadi kupu-kupu, ini dia kupu-kupunya”, seru Nazifah, sambil memperlihatkan kupu-kupu kecilnya yang berada dalam toples.

“Maasya Allah, alhamdulillah, Nazifah hebat, Nazifah berhasil merawat kepompong menjadi kupu-kupu”, puji Pak Salim, bangga pada Nazifah.

Mendengar Nazifah, membawa kupu-kupu teman-temannya yang sudah hadir pagi itu di sekolah mendekati Nazifah, dan berkomentar,

“Wah bagus sekali kupu-kupunya” Puji Qirani

“Kok, kepompongku belum jadi kupu-kupu”? tanya Nina dan Naya

” Kepompongku juga belum, Pak Salim”, keluh Qirani

” Sabar ya Nina, Qirani, Naya juga ya, insya Allah pada waktunya nanti, kepompong Nina, Naya dan Qirani akan menjadi kupu-kupu, Pak Salim, meyakinkan mereka.

Melihat keberhasilan Nazifah merawat kepompong menjadi kupu-kupu, membuat teman-temannya berniat membawa pulang ulat yang ada di sekolah untuk dirawat menjadi kepompong dan kupu-kupu.

Dua pekan berikutnya,
Qirani, Naya, Sahira, Nina, Arsyad dan Andaru membawa ulatnya yang sudah berubah menjadi kupu-kupu ke sekolah dan melepasnya. Bahkan Arsyad dan Andaru memaksa berangkat ke sekolah walau dalam keadaan sakit, demi memperlihatkan kepada teman-temannya dan Pak Salim bahwa ulatnya telah menjadi kupu-kupu dan ingin melepasnya di sekolah.

Masyaa Allah tabarokallah, begitulah anak-anak, mereka adalah pengamat sejati, mereka mengamati perubahan ulat menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu. Mereka mengamati dengan sabar, teliti dari hari ke hari. Anak- anak ini seperti peneliti. Yup! mereka memang peneliti, ilmuan cilik yang unik dan menarik perhatian orang dewasa.

Setahu saya, jarang diantara kita orang dewasa yang sabar dan berhasil merawat ulat menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu.

Tapi anak- anak bisa, mereka memang luar biasa!, Allahu Akbar!

Dibuka Pendaftaran Siswa Baru

Segera Hubungi kami karena Kuota Terbatas

More To Explore

Segera Daftarkan Ananda

Sekolah Fasilitator Minat Bakat Siswa

Gedung SMP SMA Baru
Open chat
Butuh Bantuan? Hub Kami!
Halo ayah, Bunda 👋
Ada yang bisa kami bantu?? Kami siap bantu terkait info pendaftaran siswa baru.