Debu berterbangan di sudut ruangan, sisa-sisa pernak-pernik Lebaran tahun lalu masih tergeletak di rak. Di dapur, tumpukan piring kotor menanti untuk dibersihkan. Pemandangan ini mungkin familiar dijumpai di banyak rumah menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ya, tradisi membersihkan rumah menjelang Lebaran bukan sekadar rutinitas, tapi memiliki makna dan keutamaan yang mendalam.
Lebih dari sekadar tradisi, membersihkan rumah menjelang Lebaran merupakan simbolisasi dari upaya kita untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Seperti yang diungkapkan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW:
“Barang siapa yang bersuci pada hari Fitri, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya antara tahun yang lalu dan tahun ini.” (HR. Muslim)
Rumah yang bersih dan rapi mencerminkan hati yang bersih dan suci. Ketika kita menyambut tamu di rumah yang bersih, secara tidak langsung kita menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada mereka. Kebersihan rumah juga mencerminkan karakter penghuninya. Rumah yang bersih dan rapi menunjukkan bahwa penghuninya adalah orang yang teratur dan disiplin.
Membersihkan rumah menjelang Lebaran dapat menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga. Kerja sama dan kekompakan keluarga dalam membersihkan rumah dapat mempererat tali silaturahmi dan menciptakan suasana yang hangat dan penuh kasih sayang.
Selain itu, membersihkan rumah secara menyeluruh dapat membantu menghilangkan debu dan kotoran yang terakumulasi selama setahun. Hal ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan penghuni rumah dan mencegah penyakit.
Menjelang Lebaran, mari kita jadikan tradisi membersihkan rumah sebagai momen untuk menyucikan diri, mempererat hubungan keluarga, dan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Semoga dengan hati yang bersih dan rumah yang bersih, kita dapat menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan suka cita.