Narasumber: Dr. Abdurakhman (Ketua Prodi Ilmu Sejarah UI)
Dalam FGD kali ini, saya sajikan catatan berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh narasumber yang mengetengahkan hal-hal berkaitan dengan Pelajaran Sejarah.
Terkadang bagi sebagian siswa, mempelajari sejarah sangatlah membosankan, mengapa? sebab, yang didapatkan siswa ketika belajar sejarah lebih kepada “hafalan” tentang tahun, tempat, dan pelaku sejarah.
Untuk itu, tantangan tersendiri bagi guru sejarah agar belajar sejarah itu tidak kaku, sehingga membosankan siswa. Sebagai salah satu cara agar belajar sejarah itu menarik, maka guru dapat melakukannya dengan pendekatan yang lebih menantang “kreativitas” berfikir siswa. Seperti misalnya, ketika guru menerangkan sejarah Penaklukkan Konstantinopel, maka pendekatan yang dilakukan seorang guru dalam mengajar adalah mengajak siswa-siswanya untuk “menggali,” apa, mengapa, bagaimana yang menyebabkan terjadinya penaklukkan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II atau biasa disebut Muhammad Al Fatih.
Dengan pendekatan mengajar seperti ini, diharapkan siswa akan berfikir mencari tahu, apa dan bagaimana yang melatarbelakangi terjadinya suatu peristiwa sejarah itu. Dengan pendekatan seperti ini, belajar sejarah menjadi menarik bukan!
Selanjutnya, dalam belajar sejarah, yang menjadi penting adalah bagaimana sejarah itu bersifat obyektif yang dilandasi oleh parameter kebenaran sejarah, seperti: fakta, sumber, maupun jejak sejarah. Beberapa hal yang menjadi parameter itupun sekurang-kurangnya ada dua. Seperti sumber sejarah misalnya, ia tidak boleh hanya dari satu sumber saja, maka harus ada sumber lain, sehingga “kebenaran sejarah” itu memiliki validitasnya.
Selain itu, dalam FGD ini diarahkan pula agar Sekolah Islam Terpadu yang tergabung dalam JSIT, memiliki buku sejarah tersendiri yang dikeluarkan oleh JSIT, sehingga penulisan buku sejarah sesuai dengan visinya. Bila buku-buku sejarah yang selama ini dipakai, ditulis dan diterbitkan oleh “pihak lain,” maka tidak menutup kemungkinan terjadinya hal-hal yang justru bertolak belakang dengan visi JSIT.
Demikian, catatan ringkas dari kegiatan FGD kali ini, semoga bermanfaat.
Haris Kurniawan, M.Pd