Oleh : Agus Salim (Kepala TKIT Misbaahussuduur Citayam)
” Tepuk bermain balok!
Susun…2x jadi rumah
Susun…2x jadi gedung
Susun…2x jadi Masjid
Susun…2x jadi apa aja boleh…! ”
Demikian, tepuk bermain balok di sentra balok TKIT Misbaahussuduur Citayam. Bertepuk balok ini, biasa dilakukan siswa-siswi saat mereka mengawali kegiatan bermain balok.
Coba berikan sejumlah potongan balok berbagai ukuran dan bentuk pada anak-anak usia 4-6 tahun, Insya Allah balok-balok tersebut akan mereka “sulap” menjadi, rumah gedung pencakar langit, apartement, rumah sakit, hotel, restoran, kebun binatang, masjid, maket sebuah kota dan lain-lain sebagainya.
Usia 4-6 tahun adalah masa dimana imajinasi dan kreatifitas anak berkembang sangat pesat. Di usia ini anak-anak membutuhkan stimulasi dari orang tua dan guru agar imajinasi dan kreatifitasnya berkembang optimal.
Salah satu media yang dapat digunakan orang tua dan guru dalam menstimulasi imajinasi dan kreatifitas anak adalah dengan permainan balok dalam berbagai ukuran dan bentuk.
Anak-anak yang di stimulasi imajinasi dan kreatifitasnya dengan permainan aneka balok dalam berbagai bentuk dan ukuran, InsyaAllah akan lebih kreatif, mandiri dan cerdas.
” Saat anak mempresentasikan dunia mereka dalam sebuah bahan bangunan (balok) mereka ada di posisi tengah antara main dan kecerdasan merefleksi”, demikian menurut Piaget.
Ada begitu banyak manfaat hebat yang didapat anak-anak saat mereka bermain balok antara lain : meningkatkan keterampilan berhubungan dengan teman sebaya, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kekuatan dan koordinasi motorik kasar dan halus, mengenal konsep matematika dan geometri, menstimulasi kemampuan berpikir simbolik, menstimulasi pengetahuan pemetaan dan menstimulasi keterampilan membedakan penglihatan.
” Beri kesempatan anak-anak bermain balok : membangun gedung dan kota impian, insya Allah kelak dewasa nanti mereka mampu mewujudkannya “
