Oleh : Agus Salim
Setiap kita tentu punya hobi yang berbeda, dan tentu kita sepakat bahwa hobi itu penting. Hobi itu penting karena hobi bisa menghilangkan stress ditengah kesibukan kerja, bahkan hobi bisa dijadikan bisnis yang menghasilkan pundi pundi rupiah.
Banyak orang yang menekuni hobinya kemudian sukses secara finansial (keuangan) dan berhasil mengembangkan hobinya menjadi bisnis yang manis hasilnya.
Dulu, saat terjadi krisis moneter (krismon) ditahun 1998, dimana banyak orang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Mereka yang di PHK beralih profesi dengan mencoba mengembangkan hobinya, dan alhamdulillah banyak diantara mereka yang sukses.
Apa itu hobi?,
kata hobi itu berasal dari bahasa Arab, حب yang artinya suka, Hobi ( حبي) artinya kesukaanku. Hobi adalah sesuatu aktifitas yang disukai seseorang, dilakukan secara berulang ulang untuk memperoleh kesenangan tanpa ada paksaan dari siapapun.
Berbeda dengan kita yang menjadikan hobi hanya untuk menghilangkan stress, memperoleh kesenangan atau menjadikan “mesin uang”, sahabat Rasulullah SAW menjadikan hobinya sebagai jalan untuk meraih keridhoan Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Suatu hari, ketika Rasulullah SAW berkumpul dimasjid dengan para sahabatnya (Abu bakar, Umar, Utsman, Ali dan sahabat yg lainnya), beliau bertanya kepada Abu bakar,
” Wahai Abu Bakar, apa hobimu didunia ini?”
“Ada 3 hobi saya didunia ini ya Rasulullah, pertama, saya hobi duduk disampingmu, mendengarkan taushiyah dan ilmu darimu. Kedua, bersholawat kepadamu, dan yang ketiga menginfaqkan harta saya untuk mendukung perjuanganmu”, demikian jawab Abu Bakar.
Subhanallah, luar biasa ya teman-teman, hobinya Abu Bakar. Pantas kalau beliau termasuk 10 orang yang dijamin masuk syurga.
Hobi teman-teman apa?, Yuk kita cari hobi yang bisa menghantarkan kita meraih ridho Allah SWT, sehingga Allah berkenan memasukkan kita ke dalam syurgaNya. Seperti Abu Bakar.
Mari pastikan hobi kita, bukan hanya sekedar membuat kita senang dan semangat hidup di dunia, tapi juga membuat kita bahagia di dunia dan akherat.
Robbanaa aatinaa fid dunya hasanah, wa fil akhiroti hasanah waqinaaa ‘azdaban naar”