Oleh : Agus Hermawan
Berbuat baik memang tak hanya di bulan Ramadhan. Tapi di bulan Ramadhan inilah setiap kebaikan dilipat gandakan. Tak harus besar, sekecil apapun dapat mendekatkan diri padaNya, tergantung apa niat kita. Mencari ridhoNya, atau selainnya.
Seperti puasa yang kita lakukan, hanya Allah yang akan membalas. Begitulah kebaikan yang kita lakukan, kita sandarkan hanya padaNya. Sudah berbuat baik, tapi tidak dibalas, terima kasihpun lupa. Sudah menghargai tapi tidak dihargai. Kecewa? Tidak perlu. Karena setiap kebaikan ada nilainya. Kenapa gusar dengan menanti balasan.
Apakah kebaikan itu harus kita hapus dan sesali, hanya karena sikap yang tak sesuai harapan. Lantas apa yang kita peroleh dari itu semua?
Kebaikan itu bukan untuk dibalas, tapi untuk dilanjutkan. Dan karena Dia tidak lupa, karena Dia yang memiliki karunia, karena Dia yang menciptakan kita. Maka hanya kepada Dialah kita berharap. Kebaikan itu akan kembali kepada pemiliknya, walau hanya sebesar dzarrah.
Ramadhan bulan yang baik, memanggil kita untuk menabur kebaikan. Namun kebaikan itu jadi tak bermakna bila hanya disandarkan pada duniawi. Bukankah hidup mati hanya untukNya, kenapa kita fokus menuju yang fana dan sementara. Jadi tetaplah berbuat baik, karena Dia.