Oleh : Agus Salim
Sering kita merasa taqwa
Tanpa sadar terjebak rasa
Diam-diam mencuri-curi
Diam-diam ingkar hati
Pada Allah mengaku cinta
Walau pada kenyataanya
Pada harta pada dunia
Seraya sujud menghamba
Belajar dari Ibrahim
Belajar taqwa kepada Allah
Belajar dari Ibrahim
Belajar untuk mencintai Allah (Snada)
Hadirin yang dirahmati Allah Swt, baru saja kita ditinggalkan Ramadhan yang penuh berkah, alhamdulillah, sebentar lagi Hari Raya Idul Adha akan tiba.
Setiap muslim tentu akan bahagia ketika Hari Raya Idul Adha tiba, karena di hari tersebut mereka mendapat kesempatan untuk membuktikan ketaatan ke pada Allah Swt dengan menyembelih hewan qurban.
Perintah berqurban disyariatkan Allah Swt kepada Nabi Ibrahim untuk menguji ketaatan beliau kepada Allah Swt.
Ketaatan itu butuh pembuktian, dan Nabi Ibrahim As telah membuktikan ketaatannya dengan menjalankan perintah Allah SWT : menyembelih putra bernama Ismail.
Sungguh ujian yang berat bagi Nabi Ibrahim As. Putra yang dicintainya harus ia kurbankan.
Berikut ini kami sampaikan konflik bathin dan dialog yang menggetarkan jiwa antara Nabi Ibrahim As dan Ismail As.
Setelah beberapa waktu di Mekkah, Nabi Ibrahim As bermimpi.
Allah memerintahkan Nabi Ibrahim As untuk menyembelih putranya, Ismail As. Beliau sedikit terguncang. Anak yang dirindukannya itu harus dikorbankan untuk Allah Swt. Ini adalah ujian berat bagi Nabi Ibrahim As, beliau harus memilih antara cintanya pada Allah Swt atau pada anaknya.
Kemudian, Nabi Ibrahim As mengajak Ismail As untuk berbicara berdua saja tanpa ibunya. Nabi Ibrahim As
meminta pendapat Ismail As tentang perintah Allah Swt untuk menyembelih dirinya.
“Wahai Ayahku! kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah Swt kepadamu, insya Allah, ayah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar ” , jawab Ismail As
Untuk melaksanakan tugas, Ismail As berpesan kepada Nabi Ibrahim As,
” Wahai Ayahku! ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak yang akan merepotkanmu. Telungkupkan wajahku agar tidak terlihat oleh ayah sehingga tidak menimbulkan rasa iba. Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun, jika ibu melihatnya tentu ia akan turut berduka.”
Lalu Nabi Ibrahim As berusaha menyembelih Ismail As dengan pedang yang tajam tapi ia tidak berhasil. Pedang itu malah terpental jatuh ke tanah. Allah telah melihat ketaatan dan kuatnya iman Nabi Ibrahim As. Allah berfirman :
“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu). Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. ”
Ismail As tidak jadi disembelih. Nabi Ibrahim As mencari seekor domba untuk disembelih sebagai qurban.
Setelah ujian besar berhasil mereka lalui. Nabi Ibrahim As dan Ismail As membangun Ka’bah. Selesai membangun Ka’bah Ibrahim As berkata kepada Ismail As :
“Sebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah Swt adalah kamu, wahai putraku tercinta.”
” Terimakasih atas bimbingan dan pelajaran darimu Ayah! semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur.” ucap Ismail As.
Allahu akbar, pengorbanan Nabi Ibrahim untuk membuktikan ketaaatan nya kepada Allah SWT tidak sia-sia. Beliau bukan saja menjadi Nabi yang paling taat, tapi juga Nabi yang sangat dicintai Allah SWT, sehingga diberi bergelar “Kekasih Allah” (Kholilullah) dan memiliki anak yang sholeh : Ismail
Hari ini kita tidak diminta mengurbankan anak seperti Nabi Ibrahim, kita hanya diminta berkurban dengan memotong domba, kambing atau sapi untuk membuktikan ketaatan kepada Allah SWT. Insya Allah kita bisa.
Semoga kita mampu menjadi ayah seperti Ibrahim As yang mampu mendialogkan perintah Allah Swt dan mengapresiasi kemampuan anak dalam melaksanakan perintah Allah.
Dan semoga anak anak kita bisa menjadi seperti Ismail As, taat pada Allah Swt dan orang tua, mampu mengucapkan terimakasih kepada orang tuanya dan bersabar dalam menjalankan perintah Allah Swt serta bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan.
Selamat menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 1443 H dengan menyiapkan hewan qurban terbaik untuk disembelih, sebagai bukti ketaatan kita kepada Allah Swt.
” Sesungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri pada Allah) QS : Al-Kautsar : 1-2